Saturday 6 June 2015

Jam Malam Bagi Dara Aceh

Masyarakat Aceh dikenal dengan ketaatan agama dan memegang erat budaya dalam kehidupan sehari hari. Agama dan budaya suatu hal yang tidak dapat dipisahkan. Namun, melihat kondisi aceh saat ini hal yang diatas sudah jarang masih begitu adanya dalam kehidupan masyarakat Aceh. persoalan jam malam bagi perempuan di banda aceh menjadi bahasan banyak orang dalam beberapa hari ini. bermula dari niat pemerintah kota banda aceh akan mengatur tentang perihal tidak boleh perempuan keluyuran sampai dinihari dengan tanpa mahramnya.
ilustrasi

Masyarakat Aceh dikenal dengan ketaatan agama dan memegang erat budaya dalam kehidupan sehari hari. Agama dan budaya suatu hal yang tidak dapat dipisahkan. Namun, melihat kondisi aceh saat ini hal yang diatas sudah jarang masih begitu adanya dalam kehidupan masyarakat Aceh. persoalan jam malam bagi perempuan di banda aceh menjadi bahasan banyak orang dalam beberapa hari ini. bermula dari niat pemerintah kota banda aceh akan mengatur tentang perihal tidak boleh perempuan keluyuran sampai dinihari dengan tanpa mahramnya.

Tentunya niat ini memunculkan pro dan kontra dalam masyarakat. Namun jika ingin ditilik lebih jauh dalam struktur kehidupan orang Aceh, keluar malam sampai dinihari bagi wanita tanpa ada suatu keadaan yang mendesak adalah hal yang tidak lazim. Bahkan akan menjadi buah bibir masyarakat. Penulis rasa budaya yang seperti itu masih berlaku di gampong-gampong yang ada di Aceh. hanya dikota-kota besar mungkin sudah tergerus budaya itu dengan kemajuan zaman.

Bukan hanya itu, wanita masa kini nongkrong di cafe cafe sampai larut malam sudah membudaya dengan kuat. penulis sering melihat dengan kepala sendiri selama menetap dikota Banda Aceh. dengan berbagai alasan mereka(perempuan) buang buang waktu di kedai kopi tanpa memberi mamfaat untuknya sendiri.

Sebenarnya perempuan perempuan yang demikian kebanyakan adalah mahasiswi yang meninggalkan orang tuanya di gampong dengan tujuan menuntut ilmu di ibukota Aceh. mereka yang hidup tanpa kontrol orang tua menjadi tidak mengenali tentang identitasnya sendiri. Mereka dengan sukarela mengikuti budaya yang tidak berkaitan dengan agama dan bangsanya.

Dengan ada niat dari pemerintah untuk memberlakukan jam malam bagi perempuan merupakan salah satu tanggung jawab pemimpin kepada rakyatnya. jangan sampai dara dara di Aceh lupa daratan dengan kemolekan dunia ini. patut didukung dengan sepenuh hati dan seluruh masyarakat aceh akan kebijakan pemerintah tersebut. menurut hemat penulis akan lebih baik untuk menuntaskan suatu masalah harus dimulai dari akarnya. Memberi pemahaman dan pendidikan agama bagi perempuan akan lebih baik lagi. Menyadarkan orang tua untuk menjaga anak anak gadisnya.

Bila itu semua bisa dijalankan dengan baik dan seorang wanita tahu kodratnya akan hak dan kewajibannya maka permasalahan seperti tidak akan terjadi di negeri syariat ini. rugi bila pendahulu kita dulu menumpahkan darahnya demi adanya syariat islam di Aceh tapi kini setelah kita mendapatnya kita merusaknya....


Banda Aceh, Juni 2015 

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © 2014-2015 SuA Atjeh