Kota Naga dan Kisah Tuan Tapa
Tapak Tuan Tapa |
Tapak Tuan Tapa adalah salah satu dari sekian
tempat wisata yang ada di tapak tuan aceh selatan. Pada akhir bulan januari
yang lalu kami berkesempatan langsung melihat dengan mata kepala sendiri tapak
raksasa manusia zaman dulu.
Tapak yang berukuran panjang 5 meter dengan
lebar 2 meter berada di pinggiran laut kota Tapaktuan. Pemandangan laut
samudera hindia sungguh akan mempesona dimata kawan-kawan semua. Banyak hal
yang bisa dinikmati ketika sobat mengunjungi tapaktuan.
Aceh selatan menurut yang saya lihat memiliki
keindahan alam yang luar biasa dengan pantainya yang fantastis. Pemandangan
disekitar tapak tuan tapa pun akan memanjakan mata anda dengan hamparan samudra
hindia. Ombak yang besar dan angin kencang akan terasa ketika kita berdiri di
bebatuan bibir pantai yang dekat dengan tebing.
Sejarah tuan tapa menceritakan bagaimana tuan
tapa berkelahi dengan naga pada zaman dulu dalam memperebut seorang putri.
Syahdan dahulu kala hidup sepasang naga di lautan dekat tapaktuan. Suatu hari
ketika sedang mengarungi lautan tanpa sengaja mereka menemukan anak bayi
perempuan yang terapung di tengah laut. menurut cerita yang beredar bayi itu
adalah anak dari pedagang cina yang kapalnya tenggelam di tengah laut. anak
bayi tersebut memiliki wajah yang rupawan sehingga timbul rasa untuk memiliki
oleh kedua naga tersebut. Sepasang naga itu pun mengambilnya dengan berniat
akan merawatnya dan akan menjadikan bayi itu menjadi anak angkatnya.
Hari berganti minggu, minggu berganti bulan,
bulan berganti tahun. Bayi perempuan itu telah tumbuh menjadi seorang putri
yang cantik jelita sehingga dikisahkan namanya adalah putri naga. Lama-lama
sang putri pun bosan tinggal dengan naga tersebut sedangkan sepasang naga
tersebut ingin memiliki selamanya anak yang telah dirawatnya dari kecil. Tuan
putri berkali-kali meminta kepada naga untuk membiarkan dia jumpa dengan
manusia. Namun, sang naga tidak mengijinkannya, sang putri tidak diperbolehkan
keluar dari gua tempat mereka tinggal.
Tuan putri pun mencari akal untuk bisa keluar
dari gua tersebut. Mulanya tuan putri berusaha untuk tidak membuat curiga sang
naga , oleh karena itu, tuan putri sengaja untuk patuh pada sang naga untuk
tidak keluar dari gua. Sepasang naga sering keluar mengarungi lautan samudera
dalam waktu yang lama. Sehingga tidak bisa menjaga tuan putri selalu. Hal
tersebut dimamfaatkan sang putri untuk bisa melarikan diri. Suatu hari sang
putri sedang berdiri didepan mulut gua dan melihat ke laut lepas ada kapal yang
sedang berlayar. Tuan putri pun timbul ide dengan menampakkan diri sehingga
orang-orang akan melihatnya.
Suatu hari kapal sedang berlayar dekat dengan
gua sang putri tinggal. Tuan putri pun cepat-cepat menampakkan diri sehingga
orang-orang yang dikapal melihat kemudian membawanya ke kapal. Hari itu
berhasil sudah sang putri naga melepaskan diri dari sang naga.
Naga yang sedang mengarungi lautan merasa ada
sesuatu yang lain sehingga memutuskan untuk kembali ke gua untuk melihat tuan
putri. Alangkah terkejutnya sang naga melihat sang putri tidak ada di gua. Sang
naga menjadi murka atas kehilangan sang putrinya. Sang naga mencari di lautan
bebas dan menemukan sang putri didalam kapal. Sang naga tidak bisa menerima
putri yang dirawatnya sedari kecil diambil begitu saja. Sang naga pun berniat
akan menenggelamkan kapal itu dan merebut kembali sang putri.
Pertengkaran antara manusia itu tak dapat
dihindari. Tuan tapa yang sedang bersemedi didalam gua mendengar suara
ribut-ribut orang berkelahi. Tuan tapa keluar dan membantu orang-orang yang ada
dikapal. Pertarungan yang sengit itu terjadi ditengah laut. tuan tapa dinukil
pada masa itu sosok yang besar dan tinggi menyerupai manusia raksasa. Pertarungan
tak seimbang itu dimenangi oleh tuan tapa. Naga jantan hancur berkeping-keping
terkena tongkat tuan tapa. Menurur cerita tubuh naga itu menjadi kepulauan
pulau banyak pada saat ini. sedangkan naga betina lari ketakutan mengetahui
sang naga jantan telah mati. Tapak tuan tapa yang sekarang ini berada di
pinggir laut itu menurut sebagian masyarakat adalah peninggalan sewaktu tuan tapa
berkelahi dengan sang naga. Begitulah secuil kisah yang sangat melegenda di
tapaktuan. Sehingga kota tapaktuan berjuluk kota Naga.
0 komentar:
Post a Comment